Lectio Divina, the diligent reading of Sacred Scripture accompanied by prayer brings about that intimate dialogue in which the person reading hears God who is speaking, and in praying, responds to him with trusting openness of heart.(cf.Dei Verbum, 25)

Sabtu, 2 April 2011

Kerendahan Hati 
 
Bacaan 1 Hos 6:1-6
Hos 6:1"Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Hos 6:2Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Hos 6:3Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."
Hos 6:4Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
Hos 6:5Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
Hos 6:6Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

Injil Lukas 18:9-14
Luk 18:9Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini:
Luk 18:10"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
Luk 18:11Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
Luk 18:12aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
Luk 18:13Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Luk 18:14Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
 
Meditatio
Biasanya, ketika kita banyak berdoa, berbuat baik, beramal dan berbuat hal-hal kudus, kita berpengharapan bahwa kita akan masuk ke dalam surga. Bacaan-bacaan hari ini mengingatkan kita. Bukan orang yang meninggikan diri karena merasa sudah melakukan hal-hal baik, yang berkenan di hadapan Allah. Yang berkenan justru orang yang merendahkan diri, karena merasa apa yang dilakukan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan besarnya belas kasih Allah. Masuk ke dalam belas kasih Allah yang besar itulah yang membuat kita merasakan betapa kecilnya diri kita, usaha-usaha kita, perbuatan-perbuatan baik kita. Itu semua tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan besarnya kasih Allah kepada kita. Masihkan kita menyombingkan diri kemudian, kalau menyadari perbuatan baik kita tidak ada artinya dibanding belaskasih Allah. Ataukah, kita beralih mengucapkan  "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini"?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar