Lectio Divina, the diligent reading of Sacred Scripture accompanied by prayer brings about that intimate dialogue in which the person reading hears God who is speaking, and in praying, responds to him with trusting openness of heart.(cf.Dei Verbum, 25)

Jumat, 13 Agustus 2010

Hidupilah Panggilan Masing-Masing




Bacaan 1: Yeh 16:1-15,60,63
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti. Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu. Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kain-Ku kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya. Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak. Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera. Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu. Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu. Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu. Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasan-Ku yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." "Tetapi engkau mengandalkan kecantikanmu dan engkau seumpama bersundal dalam menganggarkan ketermasyhuranmu dan engkau menghamburkan persundalanmu kepada setiap orang yang lewat. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal; dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH."


Injil:Mat 19:3-12
Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?" Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?" Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah." Murid-murid itu berkata kepada-Nya: "Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin." Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti."


Renungan:
Hidupilah panggilan kita masing-masing. Panggilan adalah sebuah tawaran dari Allah untuk terlibat di dalam karyaNya di dunia ini. Ada orang yang dipanggil untuk membangun keluarga. Keluarga adalah tempat yang kudus dan melaluinya, orang dipanggil untuk mewartakan kekudusan, kemuliaan dan kebahagiaan Allah dalam hidup bermasyarakat. Keluarga merupakan landasan dan titik pangkal hidup Gereja maupun hidup orang di dunia ini. Keluarga yang bahagia, sehat dan sejahtera akan menjamin masyarakat yang bahagia, sehat dan sejahtera. Keluarga yang sakit dan menderita membuat masyarakat juga makin menderita. Sementara itu, ada orang yang menanggapi tawaran Allah itu melalui hidup selibat, demi Kerajaan Allah. Mereka ada yang berkarya sebagai imam, bruder, suster, biarawan dan biarawati. Hidup mereka dibaktikan sepenuhnya demi Gereja dan kesejahteraan dunia. Ada pula orang yang memang hidup selibat namun tidak terikat oleh institusi Gerejawi. Mereka pun terlibat di dalam karya Allah menyelamatkan dan mensejahterakan masyarakat manusia ini. Maka, kalau setiap orang menghidupi panggilannya masing-masing dengan setia dan tekun, niscaya Kerajaan Allah akan hadir di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar